Workshop Digital Marketing Pariwisata ala FEKRAF KBB

p_20190115_103103

Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari Komunitas urang cipongkor, kader PKK, Blogger, Komunitas penggerak pariwisata Bandung Barat, GenPI Bandung Raya, dan Komunitas MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Bandung Barat mengikuti workshop “Digital Marketing Pariwisata Melalui Gerakan Literasi.

Acara ini diinisiasi oleh Fekraf (Forum ekonomi kreatif) Kabupaten Bandung Barat yang bekerjasama dengan Smartfren community, Disbudpar Kabupaten Bandung Barat, Pokdarwis Guha Pawon serta Balai bahasa provinsi Jawa Barat.

Kegiatan ini merupakan program pertama Fekraf dalam memberikan penguatan kapasitas pengetahuan berbagai komunitas di Kabupaten Bandung Barat khususnya untuk menunjang kegiatan promosi pariwisata melalui kegiatan penulisan.

Tujuan diselenggarakan nya pelatihan ini diharapkan setiap peserta dapat menginformasikan potensi pariwisata yang ada di Bandung Barat melalui massive nya teknologi digital dan dunja maya saat ini.

Menurut Kabid promosi dan ekraf Dispudpar Bandung Barat Ibrahim Adji “Kami dari pihak pemerintah sangat mendukung kegiatan ini karena bisa membantu mempromosikan destinasi wisata berbarengan karena pelatihan ini dilaksanakan di destinasi pariwisata Guha Pawon yang masih perlu dibantu promosi dan pengembangannya.

Dengan adanya kegiatan ini setidaknya pemberitahuan pada masyarakat luas mengenai perkembangan pariwisata di Bandung Barat khususnya Guha Pawon bisa langsung tersebar melalui dunia maya.

Dan diharapkan kegiatan seperti ini bisa terus berjalan secara konsisten sehingga kami bisa terus bersinergi dengan Fekraf Kabupaten Bandung Barat .”

Sedangkan dari pihak Smartfren yang diwakili Linda menjelaskan tentang pentingnya digital marketing dalam perkembangan industri 4.0 saat ini. Setiap destinasi wisata dapat dipromosikan melalui jaringan internet yang kini menggunakan teknologi 4G setiap anggota komunitas diharapakan melek teknologi serta mampu mengimbangi percepatan industri teknologi informasi yang telah berkembang sedemikian pesatnya.

Sedangakan Eriyandi Budiman (penulis dan penggiat literasi) memberikan beberapa tips dan trik menulis salah satunya melalui teknik hypnowriting, sehingga setiap peserta nantinya diharapkan dapat membuat tulisan yang akan membuat orang tertarik membacanya.

Dalam sambutannya Ketua Fekraf Kabupaten Bandung Barat kang Agung Suryana mengharapkan setiap peserta bisa menuliskan kegiatan yang dilaksanakan di Guha Pawon dan langsung berinteraksi dengan mengunggahnya melalui media sosial nya masing-masing seperti Instagram.

Dengan memakai tagar atau hastag #fekrafkbb dan #smartfrencommunity dan setiap tulisan yang menarik dan tentunya baik akan diberikan apresiasi oleh Fekraf.

Banyak Atraksi Menarik di Cimenyan Festival dan Soft Launching Pasar Puri Bambu

IMG-20181228-WA0028_1.jpgDestinasi digital di Provinsi Jawa Barat bakal bertambah. Kaum milenial pun akan memiliki banyak pilihan. Rencananya, Pasar Digital Puri Bambu Bojongkoneng akan diluncurkan di Bandung Utara. Sebagai pengenalan dan soft launching, Cimenyan Festival 2018 akan diluncurkan 30 Desember nanti.

Kabid Promosi Disparbud Kabupaten Bandung, Vena Andriawan mengatakan, akan ada banyak yang disajikan di Cimenyan Festival. Mulai dari festival budaya, live music hingga sajian kuliner khas Cimenyan juga ada.

“Kesenian yang ditampilkan bertema bambu sesuai dengan nama pasar digital Pasar Puri Bambu. Salah satunya Rampak Karinding (alat musik dari bambu). Alat ini nanti dimainkan secara bersama sama dengan para wisatawan yang hadir. Juga ada atraksi bambu gila, Tari Tarawangsa serta atraksi kaulinan lembur seperti egrang bambu dan babatokan dari batok kelapa,” ujar Vena, Jumat (28/12).

Vena mengungkapkan, Cimenyan terkenal dengan potensi kuliner berupa tape singkong atau peuyeum dan madu. Selain itu, ada olahan pangan lain dari singkong, jagung, tepung beras dan sayur sayuran serta umbi umbian. Di festival ini juga akan dihadirkan minuman tradisional yaitu bandrek dan bajigur

“Nanti kita kolaborasi dengan warga Cimenyan ada kuliner, workshop soal bambu ada juga atraksi karrinding, bambu gila hadir disana. Ada juga kuliner khas Cimenyan yang paling terkenal yaitu peuyeum. Jadi yang kangen sama peuyeum silahkan datang saja,” katanya.

Vena menjelaskan, soft launching pasar digital Puri Bambu Bojongkoneng ini akan mulai buka pukul 07.00-14.00 WIB. Alasan nama pasar digital ini, lanjut dia, dikarenakan seluruh kegiatan promosi dan lain halnya menggunakan platform media sosial. Selain itu untuk transaksi jual belinya pun tidak menggunakan rupiah.

“Kita mengambil tema pasar digital dengan maksud supaya kegiatan ini bisa sustain. Tidak seperti festival lainnya yang hanya berlangsung saat hari H. Harapan dengan format pasar digital kedepannya bisa meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya di lokasi acara. Serta menciptakan destinasi baru untuk wisatawan di kawasan Bandung Utara, tuturnya.

Bagi yang suka foto-foto atau selfie jangan khawatir. Di Cimenyan Festival tersedia 3 view yang luar biasa. Ada hutan bambu, spot sunrise dan city light.

“Pasar itu menyajikan konten yang jarang ada. Spotnya juga instagramable, di sana ada 3 beautifull view. Ada hutan bambu, spot sunrise dan city light,” tuturnya.

Vena menambahkan, akses menuju Cimenyan tidaklah susah. Enaknya, Bandung Utara masih terbebas dari macet luar biasa saat liburan tahun baru. Penginapan hotel juga tersedia di sekitar lokasi acara.

“Tujuan utama kita memang ingin memeratakan kunjungan wisatawan agar tidak menumpuk di Bandung Selatan. Apalagi di Bandung Utara destinasinya juga tidak kalah oke,” tuturnya.

Lebih lanjut Vena menerangkan, keberadaan Pasar Digital Puri Bambu Bojongkoneng sudah dilirik oleh Kementerian Pariwisata untuk dipromosikan. Pada Februari 2019 nanti sesuai rencana, Menteri Pariwisata Arief Yahya akan me-launching Pasar Digital ini.

“Sudah ada restu dari Kemenpar dan baru launching di 2019. Untuk sekarang baru embrio pasar digitalnya atau kita sebut soft launching atau perkenalan,” pungkasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, liburan Tahun Baru merupakan saat panen bagi destinasi wisata. Termasuk Bandung Utara. Pengunjung selalu membludak disetiap destinasi wisata Bandung setiap tahunnya. Apalagi sekarang juga ada destinasi digital. Ini membuat Bandung Utara makin seru untuk disambangi bersama keluarga.

“Bandung itu keren. Selalu menjadi destinasi favorit wisatawan. Apalagi cuaca Bandung yang sejuk membuat wisatawan selalu ingin kembali lagi. Landscape alamnya juga sangat menakjubkan. Dan yang pasti destinasinya super lengkap,” ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya juga mengapresiasi langkah Pemda setempat yang memberikan ruang bagi anak-anak muda untuk berkreasi demi pariwisata. Pasar Digital Puri Bambu Bojongkoneng menurutnya akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

“Mereka adalah anak-anak muda kreatif. Mereka adalah generasi milenial yang sadar pariwisata. Dengan adanya Pasar Digital Puri Bambu Bojongkoneng akan memberikan creative value dan commercial value,” pungkas Menpar Arief Yahya.

Menpar Tinjau Langsung Program Lombok Bangkit Berjalan

IMG-20180830-WA0008Penanganan bencana gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat, terus dipantau Kementerian Pariwisata. Menteri Pariwisata Arief Yahya bahkan akan terjun langsung untuk memastikan program recovery Lombok Bangkit berjalan sesuai rencana. Menpar juga berencana mengunjungi sejumlah Gili untuk memastikan pariwisata tetap aman.

Presiden Joko Widodo sendiri telah menerbitkan Inpres No. 5 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kota Mataram, dan Wilayah Terdampak di Provinsi NTB lainnya.

IMG-20180830-WA0012.jpgMenyikapi Inpres itu, menyusun program Lombok Bangkit. Tujuannya, agar recovery berjalan cepat dan tepat sasaran.

“Kemenpar telah menyusun program Lombok Bangkit yang merupakan strategi pemulihan destinasi wisata terdampak dan promosi pariwisata tidak terdampak pasca-gempa Lombok,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kamis (30/8).

Menpar Arief sendiri telah menerbitkan Surat Keputusan Menteri Pariwisata tentang Tim Kerja Pemulihan Destinasi dan Promosi Pariwisata Pasca Gempa Lombok. Termasuk dukungan program dan anggaran Kemenpar untuk mengakomodir dan mendukung usulan program Lombok Bangkit dari Pemda NTB dan industri Pariwisata Lombok.

“Diharapkan dapat memacu semangat Pemda NTB dan industri pariwisata Lombok. Serta mempercepat program recovery destinasi pariwisata terdampak dan promosi pariwisata tidak terdampak di Lombok,” ujarnya.

Kemenpar sendiri telah melakukan standart Mitigasi Bencana. Mulai dari Tahapan Tanggap Darurat, Tahapan Rehabilitasi dan Tahapan Normalisasi. Untuk tahapan tanggap bencana, Kemenpar telah melakukan Aktivasi Tim Crisis Center.

Tim ini dipimpin Kepala Biro Komunikasi Publik Guntur Sakti. Selain itu, Kemenpar juga melakukan koordinasi dengan tim tanggap darurat, memberikan layanan informasi dan layanan wisatawan, Menunda Promosi, destinasi terdampak. Mengembalikan kepercayaan Industri pariwisata dan melakukan upaya recovery.

Ditahapan rehabilitasi, Kemenpar melakukan Identifikasi dampak pariwisata, mendorong penyelenggaraan event pariwisata dan aktivitas seni budaya. Melakukan publikasi/promosi pariwisata destinasi yang tidak terdampak. Di tahapan Recovery, nantinya akan dilakukan penghitungan dampak krisis. Menyelenggarakan event internasional dan nasional serta Publikasi dan Promosi Pariwisata.

“Potensial kehilangan wisatawan asing sekitar 100.000 orang. Dihitung melalui perbandingan antara jumlah wisman Bali dan Lombok 5:1, serta perbandingan masa bencana di Bali lebih lama dari Lombok 2:1. Jika di Bali pada 2017 berdampak 1 juta kunjungan wisman, maka gempa bumi Lombok berdampak 10% sebesar 100.000 orang. Dampak Ekonomi yang terjadi sebesar USD 100 juta dengan asumsi 1 wisatawan asing mengeluarkan USD 1000 per kunjungan,” ujar Menpar Arief Yahya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat, Lalu Faozal, mengucap terima kasih atas kepedulian Kementerian Pariwisata.

“Karena dengan kehadiran Menteri, membuat pariwisata optimis bangkit. Pak Menteri adalah endorser bagi kami, dan bagi pariwisata Indonesia,” paparnya. (*)

Seru nya Mengexplore Orchid Forest Lembang

IMG-20180825-WA0050 “Hasil yang luar biasa dicapai dengan cara yang tidak biasa”
Arief Yahya (Menteri Pariwisata RI)

Jika kita ingin sebuah hasil yang luar biasa, tidak akan pernah tercapai dengan melakukan hal yang biasa pula. Perlu efforts dan pengorbanan yang lebih dalam berbagai hal.

Hal itu pulalah yang menginspirasi Maulana Akbar atau biasa dipanggil Barry CEO dari Orchid Forest. Barry menyulap hutan pinus seluas 35 Ha yang berusia ratusan tahun menjadi sebuah tempat wisata yang hits saat ini.

Semula Orchid Forest ini dibuat untuk melestarikan bunga anggrek yang langka, dan menjadi museum bagi para pecinta dan pemerhati bunga anggrek. Tetapi dengan penataan tempat serta penambahan beberapa wahana di Orchid Forest yang cukup menarik sehingga menjadikan nya tujuan wisata yang Instagramable.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat menjadikan tempat ini sebagai tujuan wisata baru yaitu Destinasi Digital. Yang menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya Destinasi Digital itu merupakan destinasi wisata alternatif terbaik untuk saat ini.

Karena Destinasi Digital itu sendiri adalah sebuah tujuan wisata yang berkembang dan ramai di media sosial atau dunia maya. Destinasi Digital tersebut hadir karena tuntutan para generasi milenial untuk mendapatkan pengakuan.

Mereka selalu ingin tampil dengan memposting foto-foto mereka ditempat tempat wisata yang mempunyai spot spot yang menarik dan instagramable ke media sosial.

Dan di Orchid Forest lah seolah semua beban dan tuntutan untuk selalu eksis di media sosial ini tersalurkan. Betapa tidak, dari mulai memasuki kawasan Orchid Forest, kita sudah disuguhi spot spot yang Instagramable yang sangat sulit untuk menolak berfoto atau berselfie ria.

Di kiri kanan jalan kita bisa melihat ornamen ornamen yang sangat memanjakan mata. Perpaduan pohon pinus berusia ratusan tahun dengan bunga anggrek yang tumbuh disekitar nya, ditambah suhu yang sejuk menambah betah para pengunjung untuk mengeksplor Orchid Forest ini.

Barry mengatakan hasil yang dicapai oleh Orchid Forest diluar ekspektasi bahkan melebihi. Para pengunjung disaat weekday bisa mencapai 1000 orang, dan 5000 orang disaat weekend. Hingga pada bulan ke 6 berjalan nya Orchid Forest bisa secara mandiri membiayai seluruh gaji karyawan, pembangunan lahan baru, dan lain sebagainya.

Langkah terbesar Orchid Forest yang didirikan 19 Agustus 2016 ini adalah menjadi Co branding dari Wonderful Indonesia sejajar dengan 150 perusahaan yang lebih dahulu menandatangani MoU dengan Kementerian Pariwisata.

Dan saya bersama rekan-rekan dari GenPI Jabar berkesempatan merasakan keseruan menginap di tempat ini melalui acara Blogger Camp. Bersama beberapa blogger dan influencer mengeksplor beberapa wahana dan spot menarik di Orchid Forest.

Puas rasanya menikmati indahnya jembatan kayu yang disaat menjelang malam akan terlihat menarik dengan ornamen lampu yang bercahaya. Belum ada garden light dimana kita seperti ditengah tengah lautan lampu, serta ada wahana adventure seperti flying fox, belimbing, dan lainnya.

Bermalam ala glamour camping (glam camp) di area camping ground menikmati ratusan bintang yang berkerlap kerlip dilangit, dan desir angin malam ditambah api unggun sambil bersenda gurau. Seruu abis pokoknya.

Jadi kapan kalian mau main kesini??

Pasar Cijaringao Muncul Sebagai Destinasi Digital di Bandung

IMG-20180810-WA0037.jpg

Destinasi Digital yang sedang ramai dibicarakan oleh netizen, akan segara hadir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Anak-anak muda komunitas GenPI (Generasi Pesona Indonesia) Jawa Barat, bekerjasama dengan Saung Angklung Udjo dan Ruang Kolabarasa, siap menggelar Pasar Cijaringao di Kawasan Cijaringao Hejo Udjo, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Edisi perdana Pasar Cijaringao ini akan dihelat pada Minggu, 12 Agustus 2018. Selain pasar warga, akan hadir pula aksi ketangkasan Domba sekaligus Kontes Domba, permainan tradisional, pertunjukkan Seni budaya, Edukasi & Workshop Komunitas, serta pertunjukkan Musik Akustik Alam.

Destinasi digital adalah sebuah produk pariwisata yang kreatif dan dikemas secara kekinian (zaman now). Keinginan generasi milenial maupun individu yang senang ‘berbagi’ di media sosial menjadi potensi baik untuk meningkatkan pariwisata dunia digital ini.

Sebuah destinasi yang heboh di dunia maya, viral di media sosial, dan nge-hits di Instagram. Kids Zaman Now sering menyebut diferensiasi produk destinasi baru ini dengan istilah: “Instagramable.”

Menurut Taufik Hidayat, Director & Owner Saung Angklung Udjo, “Pasar Cijaringao adalah sebuah ruang publik yang akan menghadirkan segala aktivitas jual beli dan etalase kreativitas warga Cijaringao, sekaligus sebagai simpul seni budaya tradisional yang senantiasa mewartakan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Jawa Barat”.

“Ini akan menjadi sesuatu yang menarik, dan warna baru bagi pariwisata di Jawa Barat pada khususnya”, ujar Kang Opik, panggilan akrabnya.

Ketua Harian GenPI Jabar, Ricky Arnold menambahkan, “GenPI tidak hanya hore-hore saja. Komunitas ini komit untuk memajukan pariwisata Indonesia dengan cara cara unik. Misalkan dengan membuat pasar yang dihebohkan di media sosial. Commercial value-nya juga jalan. Bahkan pasar-pasar ini memberi kontribusi bagi masyarakat sekitar secara nyata.

“Yang berjualan di destinasi digital kan harus masyarakat sekitar. Dan yang dijual, harus memiliki ciri khas budaya setempat. Contohnya kuliner. Harus ada lapak makanan tradisi khas daerah setempat. Begitu juga dengan kerajinan tangannya,” papar Ricky.

Destinasi Digital ini bisa menjadi incubator buat GenPI untuk belajar 2C sekaligus, yakni memperkuat Creative Values sekaligus Commercial Values. Anak-anak muda millennials itu akan belajar bermedia sosial yang keren, positif, mengangkat dan mempromosikan kekuatan pariwisata Indonesia. Sekaligus belajar bisnis, menciptakan peluang, dan menggerakkan ekonomi masyarakat.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mendukung dan tak lupa mengapresiasi akan segera hadirnya Pasar Cijaringao.

“Selamat atas segera hadirnya Pasar Cijaringao, semoga bisa ikut mendorong pertumbuhan pariwisata Indonesia” kata Arief Yahya.

EAST CREW MODIFICATION CONTEST

“The Highest and The Bigest Modification Car Contest”

EAST CREW MODIFICATION CONTEST akan di gelar sebagai wujud eksistensi dukungan bagi para Creator dan media ekspresi rasa cinta terhadap dunia Otomotif, dalam hal ini khususnya modifikasi mobil. Acara kelas nasional ini merupakan salah satu acara yang akan diselenggarakan East Crew Bandung secara Elegan, High class dan sangat Sophistic dari serangkaian program kegiatan East Crew lainnya, dan kali ini akan di laksanakan di Eldorado Dome Jl.Setiabudhi No.438 Bandung pada 7-8 April 2018.

Rangkaian kemeriahan akan dibagi menjadi 3 acara penting yaitu Modification Expo yang diantaranya mencakup kegiatan Modification exibhition dan Competition serta talkshow yang di iringi Workshop dengan narasumber yang memang expert di dunia otomotif, Kitchen dan Coffee Festival, serta tak kalah penting adalah Music Concert dengan menghadirkan Musisi – musisi papan atas Indonesia. Semua rangkaian acara ini sekaligus di tujukan sebagai ajang silahturahmi akbar East Crew Bandung kepada setiap peserta dan pengunjung yang datang.

East Crew sendiri merupakan sebuah Club mobil yang berakar dari organisasi kepemudaan Bina Reformasi Muda di Jakarta, berdiri 1 april 2011 yang kemudian berkembang secara nasional ke beberapa kota di indonesia lainnya seperti Bali, Bandung, Banjarmasin, Batam, Bogor, Cirebon, Jakarta, Jambi, Lampung, Malang, Medan, Palembang, Pekan Baru, Purwokerto, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta, nama EastCrew sendiri di ambil dari keberadaan Indonesia yang terletak di Belahan Timur dunia.

Semua kegiatan dalam Acara ini di peruntukan sebagai media memperluas wawasan dan relasi tentang dunia Otomotif dan modifikasi kelas Premium serta di harapkan menjadi acuan para creator untuk tetap eksis dan lebih berkembang juga mengundang para beginer yang ingin lebih mengenal dan dekat dengan dunia Otomotif mobil.

Jangan Resign, ini berat. Kamu gak akan kuat, biar aku saja!!

Dengar kata PMS (Pre Menstruasi Syndrome) buat kaum cewek udah pasti pada faham apa yang dimaksud. Tapi klo ada cowok yang ngerti juga soal PMS, berarti itu cowoknya sangat feminim hehehe gak deh. Meminjam istilah PMS dan disini saya memplesetkan nya menjadi PRS yaitu Pre Resign Syndrome.

Dan seperti PMS, Pre Resign Syndrome (PRS) juga cukup mengganggu didalam keseharian. Betapa tidak, sebelum pengunduran diri diajukan mau gak mau kita dituntut untuk tetap masuk kerja dengan keadaan mental kita yang sedang drop, karena mungkin belum mendapat kepastian akan pekerjaan yang baru.

Galau, bingung, stress, bahkan minder yang dirasakan oleh orang yang akan keluar dari tempat kerjanya itu menjadi sebuah kompilasi (kaya lagu aja hehehe) dan kalau moment nya kurang tepat bisa bisa kena semprot sama yang bersangkutan. Disinilah empati terhadap orang yang akan resign sangat dibutuhkan, bukan berarti orang yang mau resign itu lemah atau cengeng. Tetapi setidaknya bisa membuat moril seseorang tetap pada tracknya merupakan salah satu ibadah atau kebaikan.

Dan masalah yang terbesar sebenarnya bukan disaat akan mengundurkan diri dari pekerjaan, tetapi setelah keluar kerja apa yang mau dikerjakan??. Itu lah salah satu masalah klasik apabila kita memutuskan resign dari tempat kerja kita tanpa ada perhitungan terlebih dahulu. Bisa jadi awal masalahnya ketika kita memutuskan sesuatu hal disaat kita sedang emosi. Atau tergiur dengan ajakan teman yang keluar kerja dan membuat usaha, yang belum tentu cocok kalau kita ikut membuat usaha tersebut.

Soo.. benar apa pepatah, jangan membuat keputusan ketika marah dan jangan membuat janji ketika gembira. Disaat kita sedang emosi/marah otak kita seperti tertutupi oleh semua amarah sehingga berbicara pun asal keluar tanpa memikirkan efek kedepannya. Begitupun ketika sedang diatas atau sedang senang jangan lah membuat janji, karena hampir dipastikan kita akan lupa tentang janji itu.

Mengurai sejarah Situ Cileunca

Pagi yang mendung seakan enggan untuk menampakkan sang surya untuk menyinari alam semesta. Pagi sekitar pukul 7.00 saya sudah memulai perjalanan menuju daerah Pangalengan. Salah satu kecamatan yang terletak di selatan kota Bandung sekitar 45 Km dari Ibukota Provinsi Jawa Barat itu.

Saya berangkat dari Padalarang Kabupaten Bandung Barat menggunakan sepeda motor untuk menghindari kemacetan, apalagi weekend seperti sekarang sudah pasti semua tempat tujuan wisata akan dipenuhi oleh para pengunjung dari dalam bahkan luar kota.

Mengambil rute melalui Cimareme menuju Batujajar, dan berbelok ke kiri dari pertigaan BBS Cipatik lurus melewati Patrol, Stadion Si Jalak Harupat, hingga melewati Kantor Pemkab Bandung di Soreang. Dilampu merah pemkab saya ambil jalan lurus melewati jalan baru dan berbelok ke kiri menuju arah  Banjaran. Di lampu merah Kamasan belok kanan menuju daerah Cimacan dan Cikalong. Setelah melewati Cikalong kita akan memasuki daerah perkebunan teh dengan jalan berkelok dan menanjak dan terkadang banyak jalan yang berlubang sehingga saya dituntut untuk lebih konsentrasi dalam mengendarai sepeda motor.

Setelah 30 menit berkelok ria diantara perkebunan teh, akhirnya saya mulai memasuki pusat kota Pangalengan. Tujuan utama saya adalah Situ Cileunca, setelah bunderan depan kantor Kecamatan Pangalengan saya berbelok ke kanan menuruni jalan aspal menuju Situ Cileunca.

Perjalanan selama 3 jam ini akhirnya terbayar sudah dengan pemandangan indah hamparan air berwarna hijau yang memantulkan cahaya mentari yang mulai naik.

Sejarah Situ Cileunca cukuplah panjang dan menarik untuk dibedah. Sambil menikmati segelas kopi hitam yang disuguhkan teteh penjaga warung di kampung Palayangan ini, saya mulai mencari cari informasi tentang awal terbentuknya  Situ Cileunca.Menurut informasi yang saya cek di berbagai sumber, Situ Cileunca ini pada awalnya adalah milik seorang Belanda yang dipanggil Kuhlan oleh warga sekitar. Ada juga yang berpendapat Kuhlan ini adalah Willem Hermanus Hooghland pemilik Borderij N.V. Almanak Pemilik Peternakan terbesar di Bandung saat itu.

Yang menjadi uniknya, danau atau situ ini dibuat bukan hasil gotong royong warga atau pekerja pada biasanya. Tetapi situ ini dibuat hanya oleh dua orang sakti pada saat itu, yaitu Juragan Arya dan Mahesti. Dan yang lebih mengherankan nya lagi, hanya menggunakan alu penumpuk padi mereka berdua bisa membereskan Situ Cileunca dalam rentang tahun 1919-1926. Dan pada awalnya Situ Cileunca ini dipergunakan untuk bendungan PLTA di Bandung serta sumber air untuk keperluan pertanian di Pangalengan.

Jembatan Cinta. Jembatan ini merupakan jembatan yang dibangun untuk menghubungkan dua desa di Situ Cileunca, yaitu Desa Pulosari dan Desa Wanasari. Sebelum dibangun jembatan ini warga harus mengambil jalan memutar yang memakan waktu lebih lama. Warga pun berinisiatif membangun jembatan untuk mempermudah akses antar desa.  Kata warga sekitar, jembatan ini seringkali dijadikan sebagai tempat kumpul muda mudi dari kedua desa. Dikarenakan alasan itu maka jembatan ini pun dinamakan Jembatan Cinta

Museum Gedung Sate Bandung Museum Zaman Now

Ketika kita ditanya ikon yang sangat terkenal dari Jawa Barat, mungkin ada dua ikon yang paling banyak dimunculkan. Yang pertama Kujang dan yang kedua Gedung Sate.Dan yang akan menjadi bahasan untuk kali ini adalah tentang Gedung Sate. Bangunan yang menjadi tempat berkantornya Gubernur Jawa Barat ini dikenal karena ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya.

Selain menjadi pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat, Gedung Sate mempunyai sisi sejarah yang sangat besar didalam perjalanan sejarah Indonesia dan Jawa Barat. Gedung Sate dirikan seiring dengan dimulainya pembangunan Jalan Raya Pos ( De Groote Postweg) oleh Herman Willem Daendels, serta perintisan pusat Kota bandung oleh Bupati Wiranatakusumah II yang membangun komplek Alun-alun dan Pendopo.

Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Sate dilakukan pada tanggal 27 Juli 1920, oleh Johanna Catherina Coops, putri sulung dari Walikota Bandung saat itu, B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jendral Batavia J.P. Graaf van Limburg. Dengan menghabiskan biaya 6 juta Gulden, proses pembangunan Gedung Sate ini memakan waktu sekitar 4 tahun hingga selesai tahun 1924.

Dan dalam rangka menyongsong satu abad dibangunnya Gedung Sate, pemerintahan Provinsi Jawa Barat melalui gagasan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan akhirnya pembangunan Museum Gedung Sate dimulai.Museum Gedung Sate ini merupakan sebuah gagasan yang mempersembahkan pengetahuan tentang nilai kedaerahan dan keIndonesian yang menunjukkan keberagaman, serta keindahan dalam bentuk karya arsitektur.

Museum Gedung Sate ini dibagi menjadi beberapa wilayah diantaranya : zona pengenalan, zona eksplorasi, audiovisual, zona interaksi, dan zona kontemplasi. Museum ini dilengkapi dengan teknologi terkini dalam penyajian informasi yang edukatif dan menghibur serta mengadopsi konsep smart museum yang diantara nya : Augmented Reality, Interactive Floor, Virtual Reality, dan Interactive Picture Frame.

Museum Gedung Sate ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan beserta Wakil Gubernur Deddy Mizwar pada hari Jumat 8 Desember 2017 dan para tamu undangan lain nya. Di awal kita memasuki museum, kita akan melihat Gedung Sate dari masa sebelum dibangun hingga sampai dengan sekarang. Dikemas dengan tampilan yang smart dan menarik sehingga informasi yang kita baca semakin menarik.

Designer Museum Gedung Sate, Ade Garnadi menuturkan didalam museum in informasi seputar Gedung Sate bisa dilihat di dalam museum serta pimpinan yang menjabat di Jawa Barat dari masa ke masa. Termasuk profil tokoh, peta persebaran heritage di Kota Bandung, audio visual tentang Gedung Sate, augmented reality, architarium dan virtual reality tentang Gedung Sate.

Museum Gedung Sate ini menggabungkan konsep modern dan tradisional, terlihat dengan adanya perpaduan antar teknologi terkini di beberapa spot museum dengan dihadirkan nya beberapa material bangunan yang menjadi bagian disaat membangun Gedung Sate.

Museum Gedung Sate ini dibuka untuk umum setiap hari Selasa – Minggu dari mulai pukul 10.00 – 16.00 WIB , kecuali hari Senin libur. Dan selama bulan Desember 2017 ini para pengunjung museum tidak dikenakan biaya masuk  alias gratis.

Blog at WordPress.com.

Up ↑